Rabu, 26 Oktober 2011

JAPANESE CRYSTAL ALGAE

Japanese Crystal Algae
Para ilmuwan di Jepang telah mengadakan suatu penelitian tentang ganggang kristal Jepang atau yang disebut dengan Japanese crystal Algae. Mereka menyatakan bahwa ganggang jepang ini dapat meningkatkan aktivitas system kekebalan yang terdapat dalam tubuh manusia menjadi 2x lipat, terutama yang disebut sel pembunuh yang mempunyai tugas membunuh sel-sel kanker. Algae ini dapat tumbuh dengan baik dan cepat bila mendapat perlakuan yang sesuai dengan habitat idealnya.
Algae ini dapat dikembang-biakkan dalam wadah yang terbuat dari plastik, keramik atau gelas. Dan tidak diperbolehkan dibiakkan dalam wadah yang terbuat dari logam/metal seperti aluminium ataupun sejenisnya.
Adapun cara pengembangbiakan Algae sebagai berikut :
  1. Letakkan sekitar 3 sendok teh Algae Kristal dalam wadah ember plastik atau sejenisnya. Kemudian beri 1 Liter air bersih/air minum (tidak mengandung belerang/sulfur), 2 sendok teh gula pasir dan 7 buah kismis kering yang telah dicuci bersih, diamkan semalam.
  2. Keesokan harinya tuang air rendaman itu kedalam botol plastik / gelas. Saring dengan saringan plastik agar Algae Kristalnya terjaring. Cuci kembali algae kristal tersebut dengan air minum dan masukkan lagi kedalam wadahnya yang sudah dicuci bersih.
  3. Beri lagi 2 sendok teh gula pasir dengan 7 kismis sisa yang kemarin. Tambahkan 1 Liter air minum yang baru, lalu simpan lagi . . . begitu seterusnya. Saran : Untuk hasil yang terbaik ketika mengganti air, masukkan juga beberapa tetes air yang sudah siap untuk diminum.
  4. Air yang sudah dituang dalam botol/gelas siap diminum sebagai obat.
  5. Gantilah kismis kering seminggu sekali.
  6. Pemberian gula pasir dan kismis untuk memberi nutrisi pertumbuhan algae tersebut agar dapat hidup dan berkembang biak.
  7. Hindari pemakaian wadah dari logam untuk mencegah kontaminasi bahan pada hasil air rendaman ataupun reaksi pada algae yang berakhir pada tidak berkembangnya algae tersebut alias mati.
Manfaat air hasil fermentasi dari Algae Kristal
Air hasil fermentasi Algae Kristal dapat digunakan untuk penyembuhan gangguan kesehatan seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung, ginjal, syaraf dan penyakit dalam. Algae ini juga dapat mencegah secara nyata penyebaran sel-sel kanker. Dapat juga digunakan untuk mencuci muka atau perawatan wajah.
Cara Penggunaannya:
  • Asma dan Bronchitis : 1 Liter / hari ( terapi Asma butuh ketekunan / waktu lama )
  • Kulit eksim /Kecantikan kulit : ½ Liter / hari ( dioles langsung dg algae kristal) dan cuci dengan air.
  • Kurang darah : 1 Liter / hari ( 2 Liter untuk yang parah )
  • Lambung ( maag ) : 1 Liter / hari. ( Bengkak dalam maag hilang dalam 2 Minggu )
  • Syaraf : 1 Liter / hari
  • Tekanan darah tinggi : 1 Liter / hari menormalkan hipertensi
Khasiat secara umum
Kebiasaan penduduk di Kaukasus yang telah mengetahui keampuhan Algae Kristal ini dan minum airnya sejak usia anak- anak, yakin bahwa minuman tersebut membuat tubuh mereka sehat dapat berumur panjang, hingga mencapai umur lebih dari 100 tahun.
Di sinilah satu-satunya tempat di dunia di mana penduduknya bisa mencapai usia lanjut dengan tubuh yang benar-benar sehat ( menurut nara sumber tak dikenal, di Toscana / Italia juga ada satu daerah yang penduduknya dikenal hidup sehat sampai uzur ).
Menurut seorang peneliti Prof. Merile, yang sepanjang hidupnya meriset tentang Algae, mengatakan bahwa di daerah yang disebut di atas tidak dikenal penyakit seperti TBC, Kanker, sakit maag dll. Di Jerman Dr. Dressen sudah menangani Algae-algae jenis ini sejak Perang Dunia I. Algae-algae ini selain dapat menyembuhkan asma dapat juga mengatasi gangguan kesehatan lainnya seperti masalah pernafasan, penyakit liver, penyakit kantung kemih dan sebagian besar penyakit-penyakit parah.
Khasiat lainnya
Algae ini cukup unik. Karena disamping bisa menyembuhkan beberapa penyakit di atas juga bisa memperbaiki kerusakan syaraf, benjolan-benjolan di dalam tubuh, bronchitis, saemtlichen sideroblasten (keime, bahasa jerman), serangan jantung, empedu, infeksi ginjal, sakit kuning, penyakit usus, susah BAB, kurang darah, penyakit luar & eksim.
Semakin banyaknya pengetahuan masyarakat tentang manfaat Japanese Crystal Algae (Ganggang Kristal Jepang) membuat pasar air ajaib hasil fermentasi ganggang jepang ini layak untuk dilirik sebagai komoditi bisnis.
Memang belum banyak yang melihat peluang ini. Dengan bermodalkan bibit Algae Jepang yang cukup maka bisa di gunakan untuk memproduksi air ajaib yang ditujukan secara komersial alias bisnis.
Peluang ini cukup menjanjikan karena disamping belum banyak yang mengambil sebagai 'bisnis betulan' proses dan biaya produksinyapun murah. Langkah-langkah untuk memulainya sebagai berikut:
  • Pengadaan bibit Algae yang memadai. Untuk 3 sendok makan algae cukup untuk memproduksi 1 liter air fermentasi per dua hari atau 1/2 liter perhari. Jadi jika menginginkan 10 liter/hari air ajaib, maka dibutuhkan sekitar 60 SM dengan catatan 1 paket 3 SM algae untuk memproduksi 1 liter/2 hari, meskipun pada prakteknya kurang dari jumlah tersebut.
  • Air media
  • Pengadaan botol 1/2 literan atau yang 1 literan. Bisa menggunakan botol khusus air minum kemasan (PET).
  • Stiker atau label
  • Seal pembungkus tutup botol.
Nah step sederhana tersebut bisa dilakukan dengan cara bertahap sambil terus mengembangkan pasar. Secara matematis hitungan harga sangat menyesuaikan dengan penggunaan air media fermentasi. Bisa menggunakan air isi ulang yang banyak beredar dipasar ataupun air sumber bersih yang telah dimasak atau diolah secara hiegenis.
Di jaman serba praktis tentunya banyak orang yang nggak mau repot perawatan ganggang jepang ini. Paling algae ini dipelihara hanya jika dibutuhkan terapi. Tetapi bila sudah sembuh tidak diperlukan maka akan dibuang begitu saja. Karena memang Japanese Crystal Algae bisa tumbuh dengan baik jika ada perawatan yang baik, mulai dari kebersihan wadah, air media dan makanan supplemen untuk ganggang putih ini sendiri yang berupa gula plus kismis. Alhasil menyediakan air ajaib yang siap saji lebih ok ketimbang harus menyisihkan waktu untuk perawatan yang sedikit ribut. Nah kalau sudah begitu maka kita bisa mengambil peluang bisnis dari air ajaib hasil fermentasi ganggang jepang tersebut dengan menjual dalam bentuk kemasan siap saji.

Sabtu, 03 September 2011

KASTENGEL


Resep Bahan Kue Kastengel :
  • Margarine forvita 185 gram
  • Roombutter 15 gram
  • Tepung terigu protein rendah 250 – 300 gram, ayak
  • Kuning telur 3 butir
  • Keju tua (edam) 150 gram, parut
  • Keju cheddar 75 gram, parut
  • Kuning telur 2 butir, kocok, untuk olesan
Cara membuat Kue Kastengel :
1. Kocok margarine forvita dan roombutter hingga lembut.
2. Masukkan kuning telur satu persatu sambil dikocok hingga rata.
3. Tambahkan terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan sendok kayu hingga rata.
4. Masukkan keju tua (edam), aduk kembali hingga rata.
5. Masukkan adonan dalam plastic segitiga, potong ujungnya dengan diameter 1 cm.
6. Semprotkan adonan memanjang, potong adonan dengan panjang 3 cm, rapikan. Letakkan adonan di atas loyang bersemir margarine forvita. Oles permukaan adonan dengan kuning telur dan tavuri keju cheddar.
7. Panggang adonan dalam oven bersuhu 160°C hingga matang selama ±20 menit hingga matang. Angkat dan biarkan dingin.
8. Sajikan.

Untuk 650 gram

NASTAR


NASTAR I
Bahan-bahan:
  • Kuning telur: 4 butir
  • Untuk bahan olesan: (2 butir kuning telur)
  • Mentega butter atau margarin: ½ kg
  • Tepung terigu:  ½ kg
  • Gula halus untuk kue: 100 gr
  • Gula pasir untuk selai: 300 gr
  • Vanili: 1 bungkus
  • Keju (Merek sesuaikan selera Anda):  100 gr
  • Nanas Matang: 1 buah
  • Kayu manis: 1 potong kecil
Cara Membuat Kue Nastar :

Selai :
1).Kupas nanas, lalu parut
2).Masukkan dengan gula pasir, kemudian masakan sampai matang dan mengental.
3).Setelah dingin, kemudian dibuat bulatan-bulatan kecil.

Adonan :
1).Siapkan loyang berbentuk persegi panjang dan olesi dengan margarin
2).Kocok 4 kuning telur dengan gula halus dan mentega hingga mengembang
3).Masukkan parutan keju ke dalam adonan
4).Masukkan terigu dan vanili
5).Aduk-aduk hingga membentuk adonan yang bisa dibulatkan
6).Bulatkan kue dengan tangan hingga berukuran bola-bola kecil.
7).Masukkan bulatan selai ke dalam bulatan kue
8).Olesi permukaan kue dengan kuning telur
9).Susun kue di dalam loyang dan panggang di dalam oven sampai matang
Kue Nastar II:

Bahan:
  • Mentega: 200 gram
  • Kuning telur: 2 butir
  • Gula halus: 50 gram
  • Terigu: 350 gram
  • Maizena: 1 sendok makan
  • Susu bubuk: 1 sendok makan
  • Vanili: 1/4 sendok teh
  • Selai nanas secukupnya

Bahan Polesan
:
kuning telur 1 butir  + 1 sendok makan air
Keju parut untuk tabur: 50 gram

Cara Mebuat Kue Nastar:

1).Kocok telur, mentega dan gula sampai terasa lembut
2).Masukkan tepung terigu, maizena, susu dan vanili. Aduk Hingga rata
3).Kemudian ambil adonan sebesar kelerang, lalu isi dengan selai dan bulatkan.
4).Poles dengan kuning telur dan tabur keju.
5).Oven 170 derajat Celsius, sampai matang.


Kue Nastar III:

Bahan-bahan:
  • Margarin:  175 gram
  • Kuning telur: 3 Butir
  • Keju parut: 150 gram
  • Garam: 1/4 sendok teh
  • Tepung terigu, (di ayak): 175 gram
  • Tepung maizena: 30 gram

  • 1 buah kuning telur untuk olesan
  • 25 gram keju (merek terserah anda) kemudian parut untuk taburan

Selai nanas :
  • Nanas, di parut: 1 buah
  • Gula pasir: 125 gram
  • Cengkih: 5 butir
  • Kayu manis: 3 cm

Cara Membuat
  :

   1.)Parut nanas, masak bersama gula pasir, cengkih, dan kayu manis hingga matang, lalu angkat.
   2.)Siapkan loyang pipih, olesi dengan margarin, sisihkan.
   3.)Kocok margarin hingga mengembang, masukkan dan terus kocok hingga mengembang.
   4.)Masukkan tepung terigu dan tepung maizena, aduk rata.
   5.)Tambahkan keju edam dan garam, aduk rata hingga menjadi adonan yang dapat dibentuk.
   6.)Ambil 1 sendok teh adonan. isi dengan selai nanas, bentuk bulat, taruh di atas loyang, beri jarak, olesi dengan kuning telur dan taburi keju  parut.
   7.) Panggang dalam oven dengan temperatur 160° selama 15 menit hingga matang.
(Untuk 400 gr)



Resep Kue Nastar semoga dapat bermanfaat, silahkan dicoba dirumah kalian masing-masing atau disimpan sebagai koleksi Resep Kue Lebaran anda. Terimakasih.

KUE KACANG TANAH

Bahan-bahannya:
500 gr terigu
200 gr gula halus
250 gr kacang tanah yg sudah digangrai dan haluskan (haluskan sampe betul2 keluar minyak)
250 ml minyak sayur
100 gr keju chedar
1 butir kuning telur untuk olesan
50 gr kacang tanah sangrai lalu cingcang kasar u/taburan

Caranya :
Aduk rata gula halus, minyak sayur , keju, dan kacang tanah yg sudah dihaluskan setelah rata masukan terigu sedikit2 hingga adonan rata... giling adonan dan cetak sesuai selera, lalu olesi kuning telur dan taburi kacang tanah cingcang, oven hingga masak...

NASI KEBULI


Bahan-bahan:
½ kg daging kambing (kaki depan), potong sesuai selera
½ kg beras basmati, rendam dengan air selama 30 menit, tiriskan
1 sdt pasta tomat
8 buah cengkeh
6 buah kapulaga
1 batang kayu manis
½ bawang bombay ukuran sedang, cincang halus
3 sdt ghee
Safran
750 ml air panas
Garam dan gula secukupnya


Bumbu, haluskan:
½ bawang bombay ukuran sedang
3 siung bawang putih
3 buah cabe merah
3 sdt ketumbar bubuk
1½ sdt jinten bubuk
½ sdt pala bubuk
1 ruas jari jahe
1 ruas jari lengkuas


Pelengkap:
Kismis, tumis sampai kismis mengembang
Natural yoghurt


Petunjuk
1. Panaskan 2 sdt ghee. Tumis bawang bombay sampai layu, lalu tambahkan bumbu halus, cengkeh, kapulaga dan kayu manis; tumis sampai harum.
2. Masukkan daging kambing, masak sambil diaduk sampai air dari daging kambing habis dan keluar minyaknya.
3. Tambahkan air panas, masak dengan api kecil sampai daging kambing setengah empuk.
4. Masukkan pasta tomat dan safran. Aduk sebentar sampai pasta tomat larut, lalu masak kembali dengan api kecil sampai daging kambing empuk.
5. Tumis sebentar beras dengan 1 sdt ghee. Masukkan beras dalam rebusan daging kambing. Tutup panci dengan aluminium foil dan kemudian tutup dengan tutupnya. Masak dengan api kecil selama 15 menit.
6. Setelah 15 menit, matikan api, buka sedikit aluminium foil dan biarkan uap keluar sekitar 1 menit. Tutup kembali dan biarkan selama 5 menit. Angkat dari api dan siap untuk disantap bersama pelengkapnya.


Catatan:
Karena beras sudah direndam dahulu selama 30 menit, perhatikan waktu penambahan air matang (bila air kaldunya tinggal sedikit), jangan sampai terlalu banyak.


Ghee adalah sebuah kata Sansekerta untuk mentega digunakan terutama dalam masakan India. Karena persiapan ghee melibatkan panas, ia memiliki rasa panggang khas, sering digambarkan sebagai gila. Sebelum munculnya minyak nabati komersial, ghee secara luas digunakan untuk menggoreng . Tidak seperti produk-produk berbasis mentega, ghee memiliki titik merokok yang tinggi dan dapat disimpan tanpa pendingin selama berminggu-minggu. Selama ghee disimpan dalam wadah kedap udara, tidak merusak dengan mudah.
Ghee Tradisional diproduksi dari susu kerbau asli ke daerah India dan Pakistan, tetapi juga dapat dibuat dari susu hewan penghasil lainnya. Prosesnya dimulai dengan mentega standar yang diciptakan melalui berputar dari lemak susu, padatan dan air. Mentega ini masih mengandung sejumlah besar uap air, yang harus direbus untuk membuat mentega.
Batang mentega murni ditempatkan dalam panci besar atau ketel atas api sedang panas tinggi. Seperti mentega meleleh, itu mulai mendidih. Padatan mengendap ke bawah, sementara lapisan tebal bentuk minyak di tengah. Kelebihan air membentuk lapisan atas berbusa seperti bisul pergi.

Safran kita kenal sebagai rempah-rempah yang sangat mahal karena untuk menghasilkan 1 (satu) kilo Safran kering diperlukan 80.000 - 150.000 bunga dari ladang seluas 1000 m2 – 2000 m2, proses panennya juga dilakukan secara manual dimana setiap pekerja hanya bisa memetik 60 – 80 gram per hari. Dan hanya berbunga sekali per tahun.
Safran itu sendiri dihasilkan dari stigma bunga Kuma-kuma (Crocus sativus) dimana setiap bunga memiliki 3 stigma.
Untuk Safran yang berkwalitas lebih rendah, diambil dari serbuk stigma yang berwarna kuning (stigma jantan) dan yang termahal dari serbuk stigma yang berwarna merah (stigma betina).
Jadi Safran merupakan rempah termahal didunia dari segi berat, dan merupakan tumbuhan yang berasal dari Asia Barat.
Rasa pahit dan bau yang menyengat (seperti bau Iodoform atau jerami) dari Safran merupakan hasil dari kandungan kimia Picrocrocin dan safranal.
Sejenis pewarna carotenoid, crocin, membuatkan safran menghasilkan warna kuning keemasan pada makanan dan tekstil. Selain itu, kelebihan lain dari safran adalah dipakai untuk tujuan perobatan.
Stigma Safran
Stigma Safran


Jumat, 15 April 2011

MENGALIHKAN KALENDER MASEHI KE HIJRIYAH

Jika sebelumnya kita berbicara mengenai cara memindahkan kalender hijriyah ke masehi, sekarang kita akan membicarakan kebalikannya yaitu cara memindahkan kalender masehi ke hijriyah. Hal ini dimaksudkan apabila kita ingin mengetahui atau penasaran dengan penanggalan kelahiran kita jika dilihat dari tahun hijriyah umpamanya maka catatan berikut ini mungkin sedikit bisa membantu memecahkan permasalahan anda sekaligus untuk mengingatkan kita akan kegiatan hitung-menghitung.
                        Prosesnya adalah kebalikan dari proses mengubah hijriyah ke masehi. Mula-mula kita tetapkan dulu tanggal yang akan kita pindahkan kemudian jabarkan dengan ketentuan tahun dikurangi satu untuk mengetahui tahun yang sempurna, bulan dikurangi satu untuk mengetahui bulan yang lengkap lalu tanggal dibiarkan apa adanya. Misalnya tanggal 2 Mei 1972 jika kita jabarkan menjadi 1971 tahun 4 bulan 2 hari.
                        Langkah selanjutnya adalah membagi angka tahun dengan 4 yaitu jumlah tahun dalam satu daur tahun masehi agar dihasilkan jumlah daur, angka yang tidak terbagi dibiarkan tersisa. Langkah ketiga yaitu mengalikan jumlah daur hasil langkah kedua dengan jumlah hari dalam satu daur masehi ( 1.461 hari yang merupakan hasil penjumlahan hari 3 tahun pendek dan 1 tahun panjang / tahun kabisat  karena satu daur masehi terdiri 3 tahun pendek dan satu tahun panjang, tahun pendek memiliki 365 hari dan tahun panjang memiliki 366 hari ). Angka sisa dalam langkah kedua dikalikan 365 hari, yaitu jumlah hari dalam setahun pada tahun pendek. Hasil perkalian daur dijumlahkan dengan hasil perkalian sisa tahun, jumlah hari dalam penjabaran bulan dan hari.
                        Hasil dari perhitungan yang kita peroleh selanjutnya dikurangi angka selisih tetap masehi-hijriyah yaitu 227.016 hari lalu dikurangi lagi dengan angka koreksi Paus Gregorius XIII yaitu 13 hari. Langkah berikutnya adalah membagi hasil yang didapat dengan jumlah hari dalam siklus hiriyah ( 10.631 hari, angka ini diperoleh dari perkalian 19 tahun pendek dengan 354 ditambah hasil perkalian 11 tahun panjang dengan 355 hari ). Hasilnya adalah jumlah daur tahun hijriyah yang selanjutnya dikalikan 30 ( jumlah tahun dalam satu daur ), sisa angka yang tak terbagi 10.631 dibagi 354 untuk memperoleh angka tahun lalu dikurangi jumlah tahun kabisat sesuai urutan ( tahun kabisat dalam 1 daur adalah tahun ke-2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26 dan 29 ), sisanya dijadikan bulan dan tanggal ( tahun ganjil 30 hari, tahun genap 29 hari ). Jumlahkan tahun yang sudah diperoleh untuk memperoleh tahun sempurna, tahun yang dicari adalah tahun setelah tahun sempurna, bulan yang dicari juga bulan setelah angka bulan yang didapat, sedang tanggal tetap.
                        Mari kita mencoba mencocokkan sesuai langkah di atas, umpamanya kita akan menjadikan tanggal 2 Mei 1972 menjadi tanggal hijriyah.
1.    Penjabarannya adalah 1971 tahun, 4 bulan 2 hari.
2.    1971 dibagi 4 hasilnya 492 daur masehi sisa 3 tahun
3.    492 dikalikan 1.461 hasilnya 718.812 hari
4.    3 tahun dikalikan 365 hasilnya 1.095 hari
5.    4 bulan (Januari s.d April ) adalah 121 hari ditambah sisa tanggal yaitu 2
6.    718.812 + 1.095 + 121 + 2 = 720.030 hari
7.    720.030 dikurangi 227.016 = 493.014 dikurangi lagi dengan 13 = 493.001 hari
8.    493.001 dibagi 10.631 = 46 daur hijriyah sisa 3.975 hari
9.    46 dikalikan 30 = 1380 tahun hijriyah
10.  3.975 hari dibagi 354 = 11 tahun sisa 81 hari, karena dalam 11 tahun ada 4 tahun kabisat maka 81 hari dikurangi 4 menjadi 77 hari sehingga 3.975 hari sama dengan 11 tahun 77 hari
11.  77 hari sama dengan 2 bulan lebih 18 hari
12. 1380 tahun + 11 tahun + 2 bulan + 18 hari = 1391 tahun 2 bulan 18 hari
Tahun sempurna diperoleh 1391 tahun lebih 2 bulan 18 hari yang berarti tanggal 2 Mei 1972 sama dengan tanggal 18 bulan 3 tahun 1392 H atau 18 Robi’ul Awwal 1392 H.
Selamat mencoba, semoga tidak pusing…

Rabu, 13 April 2011

MENCOCOKKAN HIJRIYAH KE MASEHI

               Sering kita menemukan sebuah catatan lama dari kakek atau nenek kita yang hanya menampilkan catatan peristiwa berdasarkan penanggalan hijriyah saja. Kadang catatan tersebut ternyata kita perlukan sebagai bukti otentik atau sebagai biografi dari orang yang kita hormati. Sekarang sudah banyak program instan yang bisa kita gunakan, tetapi tidak ada salahnya jika kita mencoba menggunakan teknik yang sedikit rumit dengan cara manual, hitung-hitung untuk mengasah otak kita dalam pelajaran berhitung.
               Ada beberapa langkah dan tahap penghitungan dalam proses pengalihan kalender tersebut. Mula-mula kita tentukan tanggal yang hendak kita pindahkan kemudian tanggal tersebut kita jabarkan dan kelompokkan dalam tahun, bulan dan tanggal. Langkah selanjutnya kita membagi tahun dengan 30 ( jumlah tahun dalam satu daur kalender hijriyah ) agar diperoleh jumlah daurnya dan sisa tahun yang tak terbagi. Sisa tahun yang tak terbagi tersebut kita pilah-pilah menjadi tahun kabisat ( tahun panjang ) dan tahun basithoh atau tahun pendek. Dalam satu daur hijriyah yang berisi 30 tahun terdapat 11 tahun panjang dan 19 tahun pendek. Tahun panjang adalah tahun ke-2, 5, 7, 10, 13, 15, 18, 21, 24, 26 dan 29. Selain tahun-tahun tersebut berarti tahun pendek. misalnya sisa tahun setelah dibagi 30 adalah 13 maka berarti terdapat 5 tahun kabisat atau tahun panjang yaitu tahun ke-2, 5, 7, 10, 13 dan sisanya 8 tahun adalah basithoh atau tahun pendek. Kemudian daur hasil pembagian dikalikan dengan jumlah hari dalam satu daur hijriyah yaitu 10.631 hari, tahun kabisat dikalikan 355 hari dan tahun pendek dikalikan 354 hari. Bulan hasil penjabaran dikalikan 30 lalu dikurangi jumlah bulan genap (bulan genap berusia 29 hari). Jumlah tanggal hasil penjabaran kemudian dijumlah dengan hasil dari semua perhitungan. Hasilnya ditambak dengan selisih tetap antara tahun masehi dan hijriyah yaitu 227.016 hari dan ditambah lagi dengan 13 hari yaitu hari hasil koreksi kesalahan kalender masehi oleh Paus Gregorius XIII.
                   Hasil keseluruhan adalah jumlah hari sebenarnya dari penanggalan yang kita inginkan. Langkah selanjutnya adalah membagi hasil tersebut dengan jumlah hari dalam satu siklus masehi yaitu 1461 agar diperoleh angka siklus. Angka siklus lalu dibagi 4, sisa angka yang tak diperoleh siklus dibagi 365 ( jumlah hari tahun pendek ), jika masih ada sisanya lagi maka bagilah dengan 30 dan kurangi dengan jumlah bulan genap, sisanya dijadikan tanggal.
                  Mari kita buatkan contoh : Kita akan mencocokkan tanggal 14 Robi'ul Akhir 1392.
1. Kita jabarkan menjadi 1391 tahun lebih 3 bulan 14 hari
2. 1391 dibagi 30 diperoleh daur 46 daur sisa 11 tahun
3. 11 tahun sisa terdapat 4 tahun panjang ( thn ke-2, 5, 7, 10 ) dan 7 tahun pendek
4. 46 dikalikan 10.631 hasilnya 489.026
5. 4 kabisat dikalikan 355 hasilnya 1.420
6. 7 tahun pendek dikalikan 354 hasilnya 2.478
7. 3 bulan dalam penjabaran dikali 30 dikurangi 1 tahun genap hasilnya 89
8. Sisa penjabaran 14 hari + 489.026+1.420+2.478+89 = 493.027
9. 493.027 ditambah selisih masehi hijriyah 227.016 dan ditambah koreksi Paus Gregorius XIII yaitu 13  
    hasilnya 720.056 hari.
10. 720.056 dibagi hari dalam siklus masehi yaitu 1.461 hasilnya 492 siklus sisa 1244 hari
11. 492 x 4 = 1968
12. 1244 : 365 = 3 tahun sisa 149 hari
13. 149 hari = 4 bulan 28 hari ( Januari 31, Februari 29 hari karena 1968 +3 = 1971 yang berarti tahun yang
      dihitung berada di tahun 1972 yang merupakan tahun kabisat, Maret 31, April 30 =121 hari )
14. Hasilnya adalah 1971 tahun lebih 4 bulan lebih 28 hari atau berarti bertepatan dgn tanggal 28 Mei 1972
      Kesimpulannya tanggal 14 Robi'ul Akhir 1392 H. sama dengan tanggal 28 Mei 1972 M.

SHODAQOH DI HARI KEMATIAN ORANG-ORANG TERCINTA


                      Sudah menjadi tradisi di masyarakat Indonesia terutama orang-orang Jawa menyediakan hidangan bagi orang-orang yang bertakziah dan  bagi para penggali kubur, bahkan di sebagian daerah tidak afdlol rasanya jika kepergian orang tua menghadap Ilahi tidak disertai dengan penyembelihan kambing untuk disedekahkan bagi para pelayat dan penggali kubur menjelang pemberangkatan terakhir atau sesaat setelah mayyit dikuburkan. Jika mereka tidak melakukan hal itu maka akan digunjing oleh para tetangga dan dikatakan tidak berbakti kepada orang tua.
                       Hal ini sering menjadi bahan perbincangan di kalangan orang – orang Islam yang tidak memahami latar belakang kehidupan orang – orang Indonesia dan adat mereka apalagi mereka yang baru getol – getolnya mempelajari ajaran Islam dengan semangat kembali ke Al Qur’an dan Al Hadits. Dengan cepat mereka akan mengatakan haram karena itu adalah bid’ah, karena semua bid’ah itu sesat dan semua yang sesat akan bertempat di neraka. Selalu itu dalil yang dilontarkan guna mengikis adat dan budaya asli Indonesia.
                       Tidak bisa dipungkiri bahwa tradisi menyuguhkan makanan pada waktu kematian orang tua atau kerabat merupakan budaya asli Indonesia, bukan budaya Arab. Tetapi apakah sekejam itu kita memperlakukan tradisi semacam itu dengan kata-kata haram, sesat, atau masuk neraka? Apakah semua yang bukan tradisi Arab itu pasti tidak Islamy? Bagaimanakah sebenarnya cara kita memandang semua itu? Mengapa para penyebar agama Islam di Indonesia  (Wali Songo) membiarkan itu semua tetap berjalan meski dengan memberi sentuhan nilai-nilai Islam ke dalamnya? Hal itu tentu ada penyebabnya, mereka tidak melakukan sesuatu tanpa alasan, kita meyakini hal itu.
                       Mari kita mencoba mengurai benang kusut permasalahan shodaqoh untuk mayyit ini. Apa sebenarnya komentar para ulama’ mengenai hal ini. Salah seorang ‘ulama’ besar Mazhab Syafi’iy yaitu Syech Ibnu Hajar Al Haitamy dalam kitab Al Fatawy al Kubro Juz II halaman 7 cetakan Darul Fikr berpendapat bahwa kebiasaan penduduk menyembelih hewan sembelihan kemudian memasaknya lalu dibawa di belakang mayyit menuju kuburan untuk disedekahkan kepada para penggali kubur, kebiasaan penyediaan makanan pada malam ketiga, malam ketujuh dan pada genap sebulan dengan memberi roti para wanita yang bertakziah dan lain-lain adalah bid’ah yang tercela tetapi tidak sampai haram ( hanya makruh saja ), kecuali jika prosesi penghormatan pada mayyit bertujuan untuk meratapi atau memuji mayyit secara berlebihan. Dan jika prosesi tersebut dilakukan guna menghindari ocehan dan gunjingan orang-orang awam yang memperbincangkan dirinya akibat tidak melakukan tradisi yang umum berlaku maka diharapkan ia akan mendapatkan pahala sebagaimana perintah Nabi Muhammad saw. kepada seseorang yang batal sholatnya karena berhadats untuk menutup hidungnya dengan tangan untuk memberi kesan seolah-olah hidungnya berdarah. Hal ini demi menjaga kehormatan dirinya jika ia berbuat di luar kebiasaan masyarakat.
                       Kemudian sesuai hasil keputusan Muktamar NU pertama di Surabaya pada tanggal 21 Oktober 1926 disebutkan bahwa menyediakan makanan pada hari wafat atau hari ketiga atau hari ketujuh hukumnya makruh apabila dilakukan dengan cara berkumpul bersama-sama pada hari-hari tertentu. Tetapi kemakruhan tersebut tidak sampai menghilangkan pahala shodaqoh. Dasar pengambilan hukum makruh dan tetapnya pahala ini bisa dilihat dalam kitab I’anatut Tholibin Juz II halaman 145.
                       Dari pandangan para ulama’ tersebut kita bisa melihat bahwa yang menjadi penyebab kemakruhan adalah berkumpul-kumpul di hari-hari tertentu yang dianggap menyerupai meratapi mayyit. Jadi apabila hal tersebut justru menghibur dan menenangkan hati keluarga yang ditinggalkan si mayyit tentu tidak bisa dikatakan meratapi bahkan sesuai tujuan takziah yang secara bahasa bermakna menghibur hati. Dalam hal sampainya pahala shodaqoh mungkin kita pernah mendengar sebuah hadits yang disebutkan dalam Shahih Tirmidzy Juz III halaman 127 yang berbunyi :
روى ابن عباس أنّ رجلا قال لرسول الله صلى الله عليه وسلّم : إنّ أمّى قد توفيت أينفعها إن أتصدق عنها ؟ فقال نعم . قال فإنّ لى مخرفا فأشهدك أنّى قد تصدّقت بها عنها .
Artinya : Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa ada seorang lelaki berkata kepada Rosululloh saw. : “Ibu saya telah meninggal, apakah bermanfaat baginya apabila saya bersedekah atas namanya ?” Beliau bersabda : “ Ya “. Orang tersebut berkata : “ Bahwasannya saya memiliki sebuah kebun. Maka aku persaksikan kepada Tuan bahwa kebun saya itu telah saya sedekahkan atas nama ibu saya”.
                       Marilah kita mencoba untuk merenungi apa yang telah disampaikan para ulama’ di atas dan mari kita mencoba untuk berbuat dan bertindak searif mungkin dengan apa yang ada di sekitar kita. Karena hanya Allah sajalah yang tahu apa yang menjadi tujuan dari tindakan seseorang. Jangan kita berbicara secara subyektif, hanya dengan memandang apa yang menurut kita benar tanpa melihat pendapat orang lain dan kondisi permasalahan yang ada di sekitar kita tersebut. Ini sekedar pendapat, bila hal itu dipandang baik maka wajib disyukuri tetapi bila dianggap buruk maka silakan berbeda pendapat atau meluruskan apa yang ada dalam tulisan dengan arif.